Rio Tinto, Spanyol, tempat dimana tidak ada sumber kehidupan. Tempat
ini sungguh menakjubkan. Landscape-nya mirip keadaan di bulan. Memang
indah kalau melihatnya dalam foto, tapi sebenarnya tempat ini menyimpan
kengerian tersendiri.
Rio
Tinto yang masuk wilayah Spanyol ini, merupakan kawasan pertambangan
yang maha luas meliputi gunung dan lembah. Karena sedemikian luasnya,
tidak hanya gunung dan lembah yang masuk wilayah pertambangan, tetapi
wilayah pemukiman pun akhirnya tergusur, sehingga penduduk yang mendiami
daerah tersebut, terpaksa harus dipindah ke tempat lain, dan sebuah
kota baru harus dibangun untuk penduduk, yang letaknya tidak jauh
dari sana.
Kawasan
pertambangan Rio Tinto itu memang sudah tidak bisa ditinggali lagi,
seolah tak ada sumber kehidupan. Air yang merupakan sumber kehidupan
sudah tercemar logam berat, sedemikian parahnya, sehingga airnya
berwarna kemerahan dengan tingkat keasaman yang rendah yaitu dengan pH
1.7-2.5, padahal pH normal adalah 7. Kandungannya sarat dengan metal
berat
Rio
Tinto, sebenarnya adalah sungai yang terdapat di barat daya Spanyol dan
mendapatkan aliran air yang berasal dari sumber yang ada di pegunungan Sierra Morena di Andalusia. Aliran air sungai pada umumnya mengalir ke barat atau barat laut, dan mencapai Teluk Cádiz di Huelva. Hal ini ditandai dengan adanya garis air dalam, yang sangat asam (pH 1,7-2,5) dan kaya logam berat.
Selama lebih
dari 5000 tahun, pencemaran pertambangan ini telah memberi kontribusi
pada sungai tersebut dan menjadikannya sebagai lingkungan yang ekstrim.
Sungai ini telah menarik perhatian para ilmuan dengan ditemukannya bakteri aerobik Extremophile, yang terdapat di dalam air. Itulah sebabnya para ahli berkesimpulan bahwa pencemaran air pada rio Tinto di sebabkaan oleh mikro organisme sejenis extremophile aerobic bacteria. Bentuk kehidupan ini kemungkinan dianggap penyebab kandungan asam pada air sungai yanf sangat tinggi. batuan di bawah permukaan pada dasar sungai mengandung mineral besi dan sulfida yang merupakan makanan dari bakteri.
Kondisi ekstrim di sungai, mungkin analog dengan lokasi lainnya di tata surya yang diduga mengandung air , seperti Subterraneo Mars. ilmuwan NASA juga langsung membandingkan kandungan kimia air dengan batuan Meridiani Planum yang telah diendapkan, pada masa lalu, dengan Río Tinto.
No comments:
Post a Comment