Mirip di Film UP Kan??
Gunung tertua Di Dunia - Gunung Tua yang penuh Misteri - Mount Roraima disebut gunung meja besar yang
ditemukan di Venezuela, Brazil, dan Guyana, di mana satu sisi
menghadap Brazil, sisi lainnya menghadap Guyana, di mana keduanya
merupakan tebing terjal yang mencapai 400 meter, sedangkan sisi lainnya
lagi yang menghadap Venezuela adalah lereng curam, meskipun dapat
pula di akses.
Plato
Gunung Roraima adalah salah satu tempat luar biasa di dunia.
Bernuansa kuno dan misterius. Terhampar di ketinggian 2.739 meter
dengan formasi tebing batu vertikal yang menjulang dari padang rumput
dan hutan. Biasanya dicapai setelah melintasi Taman Nasional Canaima
di tenggara Venezuela.
Mount Roraima kadang disebut juga sebagai gunung perahu,
karena bentuknya memang seperti perahu, terdapat berbagai tanaman
hidup yang unik, serta menciptakan beberapa air terjun yang dianggap
juga terbesar dan paling spektakuler di dunia.
Mount Roraima juga dianggap sebagai formasi geologi tertua di bumi, sekitar dua milliar tahun yang lalu di era prakabrium, hal ini dijelaskan pertama kali oleh penjelajah Inggris Sir Walter Raleigh.
Sebagaian
dari Anda tentu tau Film The Lost World? Bila anda berekspedisi ke
Gunung Roraima maka akan serasa berdiri di daratan Purba Ribuan atau
bahkan Milyaran tahun yang lalu. Hal ini karena Struktur daerah ini
terbentuk milyaran tahun yang lalu dan belum berubah hingga sekarang.
Bentukan Geologi Tertua
Ciri unik penampakan plato Gunung Roraima adalah memang hasil bentukan alam tertua yang diduga tersisa dari Era Precambrian kira-kira dua miliar tahun lalu. Plato kuno ini terstruktur dalam dataran seluas 2,5 km persegi. Karena posisinya yang menjulang vertikal dengan tebing bebatuan membuat akses ke plato lewat jalan darat hampir mustahil. Namun ekspedisi darat spektakuler ke plato tersebut dilakukan oleh Sir Everard im Thurn dengan menembus belantara dan mendaki keterjalan bentukan dinding bebatuan Roraima tahun 1884 hingga ke puncaknya. Berdasarkan catatan perjalanan Everard yang menggambarkan sepotong dunia aneh yang lain ini, menginspirasi penelitian untuk menguak misterinya.
Kehidupan Misterius
Berbagai
ekspedisi penelitian di plato Gunung Roraima, menghasilkan banyak
temuan luar biasa. Betapa para ahli sepakat bahwa lingkungan di Roraima
itu tidak terusik selama jutaan tahun kecuali akibat gerusan angin
dan air.
Di
ketinggian hampir 3 km itu, tetumbuhan yang hidup di sana sangat
unik. Beradaptasi dengan lingkungan yang keras. Curah hujan tiada henti
sepanjang tahun. Hampir seluruh permukaan tertutup pecahan bebatuan
pasir yang nyaris tak memungkinkan tanaman keras yang berakar panjang
mampu bertahan hidup di sana.
Struktur
tanah yang rapuh dan kurang nutrisi ini hanya mampu ditumbuhi semacam
tanaman perintis sebangsa lumut. Uniknya, yang terlihat menjulang
justru bebatuan dan tanah yang diukir oleh angin dan hujan. Bagaikan
tonggak-tonggak pilar yang menyangga awan.
Aliran
air terdapat di plato yang mengalir deras menuju tebing dan melompat
menjadi air terjun di ujungnya. Merupakan air terjun yang tertinggi di
dunia. Aliran air yang kemudian bersatu dengan liukan sungai Amazon
yang legendaris.
Tumbuhan Karnivora
Kerasnya
kehidupan di Plato Roraima menjadi mimpi buruk bagi semua lingkungan
hidup yang sudah kita kenal. Namun ekosistem yang terbentuk di
bentangan dunia yang hilang ini menjalin suatu rantai komunitas yang
magis dan menakutkan dalam kacamata manusia.
Hasil
penelitian hampir pasti membuktikan bahwa hukum rimba: "survival of
the fittest" (yang terkuat yang bertahan) berlaku mutlak di sini. Dari
segi flora, banyak ditemukan tetumbuhan yang berevolusi menjadi
tumbuhan karnivora (pemakan daging). Sangat mudah ditemukan tumbuhan
semacam kantung semar rawa, beberapa spesies sundew (rangkaian tanaman
berduri mirip kaktus yang menyembul dari dalam tanah dan memakan
serangga) dan bladderwort (sejenis lumut rumput). Ketiga jenis ini
adalah tanaman indah yang punya reputasi sebagai karnivora mematikan
bagi serangga dan hewan-hewan mungil. Mereka mengisap nutrisi hewani
dari binatang yang terjebak di perangkapnya.
Selain itu ditemukan juga tanaman semacam anggrek yang berbunga, dengan dahan yang sangat kecil.
Sementara
gambaran fisksi tentang dinosaurus, sama sekali tidak terlihat di
plato Roraima. Satu-satunya mahluk endemik yang sudah teridentifikasi
hanyalah hewan kecil berkulit hitam dengan lurik kuning di punggungnya.
Lalu sebangsa kodok hitam kecil yang tidak melompat melainkan merayap
atau bergerak dengan menggelindingkan tubuhnya untuk menuruni lereng.
Lalu
mahluk lainnya diyakini kehilangan kemampuan melihat alias buta, tak
mampu berenang, dan hanya bergerak perlahan merayapi
dataran.Selebihnya adalah serangga-serangga kecil malang. Dengan sayap
yang rapuh, entah memang hidup di sana atau terbawa angin tersesat di
plato Roraima. Serangga sejenis lalat, kumbang dan nyamuk inilah yang
menjadi santapan mudah tumbuhan pemakan daging. Atau barangkali juga
menjadi mangsa bagi predator lain yang belum sepenuhnya diketahui dari
ketinggian Gunung Roraima.
Ekosistem
yang unik di ketinggian ini, masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk membongkar semua rahasianya. Setidaknya Roraima tetap
dikenal sebagai salah satu dataran bentukan alam yang tertua di bumi.
Sebuah dunia yang hilang!
No comments:
Post a Comment