Translate

Friday, August 10, 2012

Misteri 3 Warna di Danau Kelimutu, NTT

Alam Indonesia nampaknya memang menyimpan potensi alam yang tidak ada habis-habisnya. Salah satu dari misteri Tuhan yang luar biasa dapat Anda saksikan di ujung timur Indonesia yakni Danau Tiga Warna Kelimutu, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kelimutu merupakan gabungan kata “keli” yang berarti gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Danau Tiga Warna Kelimutu adalah satu dari sekian daerah tujuan wisata yang sangat terkenal di Pulau Flores selain Komodo, kampung tradisional Bena, dan Taman Laut Riung yang indah.
Danau Kelimutu memiliki tiga kawah bekas erupsi gunung berapi yang letaknya saling berdekatan dengan hanya dibatasi oleh gundukan tanah cadas.
Kelimutu dipandang ajaib dengan pesona misteriusnya karena ketiga danau ini memiliki air yang berubah-ubah warna seiring perjalanan waktu. Warna air danau semula adalah merah, hijau, dan putih namun kadang berubah menjadi coklat dan biru atau beberapa gradasi serupa.
Masyarakat setempat percaya bahwa kawah danau ini bukan sekedar kawah danau biasa tapi mengandung kekuatan magis kental yang menghubungkan mereka dengan kisah para leluhur.
Penduduk setempat percaya dahulu ada sebuah badai besar yang datang dan membentuk ketiga danau. Yang pertama adalah tempat di mana kacang dan emas tertanam, dahulunya berwarna merah yang mengacu pada keberadaan raksasa dan dalam bahasa lokal di sebut Tiwu Ata Polo.
Yang berwarna biru adalah tempat Meja dan Konde ditanam (danau kaum muda), atau Tiwu Ko’o Fai Nuwa Muri dalam bahasa daerah setempat. Yang terakhir adalah danau leluhur, tempat seorang Raja dan anaknya dikebumikan atau disebut Tiwu Ata Bupu.
Mereka percaya ketika manusia meninggal dan hanya melakukan pekerjaan yang bagus, dia akan menemukan kehidupan bahagia yang abadi di danau leluhur. Jika banyak melakukan kejahatan, akan dihukum dengan siksaan selamanya di danau merah. Bagi mereka yang melakukan keduanya, akan masuk dalam danau biru.
Bagi para ilmuwan, perubahan warna danau kemungkinan besar terjadi karena pengaruh kandungan mineral serta biota jenis lumut dan batu-batuan di dalam kawah tersebut.
Di daerah Kelimutu, Anda pun akan menemukan aneka kain tenun Lio yang merupakan salah satu potensi lokal yang dijual masyarakat setempat bagi wisatawan.
Tak perlu khawatir jika ingin menginap. Cottage menjadi salah satu alternatif penginapan di Kampung Moni sebelum atau sesudah mengunjungi Danau Kelimutu. Kampung Moni memiliki 20 homestays yang dikelola penduduk dengan tarif Rp 25.000 – 50.000 per malam adapun cottage milik pemerintah bertarif Rp 75.000 –85.000.
Kawasan Kelimutu sendiri dikelilingi hutan dengan flora yang jarang ditemukan di wilayah Flores seperti pinus, cemara, kayu merah, dan edelweiss. Aneka ragam fauna yang ada antara lain adalah rusa, babi hutan, ayam hutan, dan elang.

bagaimana kalau kesana?
Kelimutu terletak sekitar 66 kilometer dari Kota Ende. Dari Ende dapat menyewa kendaraan pribadi atau ojek dengan rute Ende-Kelimutu- Ende dengan harga sekitar Rp 400.000-600.000. Dalam perjalanan ini, Anda dapat mencapai puncak Danau Kelimutu.
Untuk biaya yang lebih murah dari Ende dapat menggunakan bus umum atau bus antarkota, namun hanya sampai di Kampung Moni. Masalahnya, Anda akan sulit mendapat bus pagi sehingga harus menginap. Lebih baik Anda menyewa kendaraan pribadi karena harga dan waktu perjalanan yang tak jauh berbeda.

minat? ajak aja yah....

No comments:

Post a Comment