Translate

Saturday, January 19, 2013

Bagian Tubuh Misterius buat Leonardo Da Vinci

Misteri ini terjadi karena Da Vinci kesulitan menemukan jenazah perempuan untuk dibedah.
leonardo da vinci

Ilustrasi tubuh manusia hasil karya Leonardo Da Vinci 500 tahun lalu dianggap sebagai salah satu gambaran paling akurat. Namun, dari semua detail tubuh manusia yang dihasilkannya, ada satu bagian yang masih jadi misteri: reproduksi tubuh perempuan.


Menurut Peter Abrahams, ahli anatomi dari University of Warwick Medical School, Inggris, kesulitan Da Vinci terjadi karena sulitnya menemukan jenazah perempuan untuk dibedah. Da Vinci kerap menggunakan jenazah gelandangan dan pemabuk yang lebih sering laki-laki. "Saat itu sulit menemukan tubuh jenazah perempuan dan ia (Da Vinci) pun tidak punya banyak kesempatan," kata Abrahams, Selasa (8/5).

Bagian reproduksi perempuan yang nyaris sempurna digambar oleh Da Vinci adalah janin di dalam rahim yang dibuat antara tahun 1510-1513. Namun, beberapa detail lain mengenai tubuh perempuan digambar secara salah. Disebutkan Abrahams, gambar leher rahim dan beberapa bagian lain malah mirip organ hewan dibanding manusia.

"Ia mengeksplorasi beberapa gambar mengenai tulang panggul perempuan dari hewan dan gambarannya tidak selalu benar," ujar Abrahams lagi.

Da Vinci mempelajari anatomi sebagai bagian dari pembelajaran menggambar bagian tubuh manusia. Namun, tanpa sadar Da Vinci juga membantu ilmu kedokteran dengan ketelitian yang dihasilkannya.

Sketsa tersebut juga membuka misteri tubuh manusia bekerja. Da Vinci bahkan orang pertama yang melukis tulang belakang manusia dengan ketepatan lengkungan. Ia juga nyaris menguak bagaimana darah mengalir di tubuh manusia. Misteri peredaran darah ini akhirnya baru terjawab di tahun 1628, lebih dari seabad setelah kematian Da Vinci.

Menurut Abraham, Da Vinci ingin mengetahui bagaimana bagian tubuh tertentu dari manusia bekerja. "Ia melihat tubuh manusia layaknya mekanik. Mayoritas dari hasil kerjanya masih sangat amat relevan di masa kini," kata Abrahams lagi.

No comments:

Post a Comment