Translate

Saturday, November 10, 2012

Ramalan Mengerikan Tentang Masa Depan Dunia (Edgar Cayce)


Selama ini, Edgar Cayce (1877-1945) dikenal sebagai salah satu
peramal Amerika yang paling berbakat. Cayce yang pernah mendapat
julukan “nabi yang tidur” ini menggunakan kemampuan supernormalnya
untuk menolong “orang sakit”. Ia juga memperingatkan tentang
perubahan dan bencana yang akan dialami oleh planet kita pada akhir
zaman.
Cayce dilahirkan di pedesaan
Hopkinsville. Sebelum menjadi terkenal,
Cayce pernah menjalani kehidupan yang keras sebagai anak petani. Ia
sangat tekun mempelajari Alkitab, ke mana saja ia pergi selalu
membawa kitab suci itu, dan mengambil kesempatan untuk membacanya.

Sebagai anak-anak, ia senang sekali mendapatkan bahwa dia bisa tidur
di atas buku pelajaran dan menyerap informasi yang ada di dalamnya.
Tetapi dengan berlalunya waktu keahlian ini lenyap, dan dia
meninggalkan bangku sekolah saat kelas enam. Dia bekerja serabutan di
perladangan, di toko sepatu, di toko buku; menjadi salesman; dan
menjadi juru potret.


 
Bertemu Seorang Dewi
Saat berusia 13 tahun, suatu hari Cayce sedang duduk di bawah pohon
membaca Alkitab, tiba-tiba ia tersentak oleh perasaan bahwa ia tidak
sendirian. Melihat ke atas, ia melihat sosok seseorang wanita di
depannya dan menyadari bahwa wanita itu adalah seorang dewi. “Doamu
telah didengar,” dewi itu berkata. “Katakan apa yang paling kamu
inginkan, sehingga aku dapat memberikannya padamu.” Setelah beberapa
menit merasa bengong, pria muda ini menjawab: “Saya ingin menolong
orang lain, terutama anak-anak saat mereka sakit.”
Bersamaan dengan itu, sosok bercahaya itu lenyap. Setelah pertemuan
yang singkat dengan dewi itu, ia memiliki kekuatan yang luar biasa
sepanjang hidupnya. Sejak saat itu dan seterusnya, dia sering
membantu orang mendapatkan kembali kesehatannya, dan memulai debutnya
yang sesungguhnya sebagai peramal, serta mendapatkan kemasyhuran
untuk ketepatan ramalannya, yang datang kepadanya ketika dia berada
dalam keadaan tidak sadar. Sebagian dari ramalan itu tidak
diungkapkan dan hanya diceritakan secara terbatas kepada kerabat
dekat tidak lama sebelum peramal besar ini meninggal di
Roanoke,
Virginia, pada tanggal 5 Januari 1945 –tepat pada tanggal yang
diramalkannya empat tahun sebelumnya.
Cayce meramalkan Perang Dunia I dan II, keruntuhan pasar saham tahun
1929, kemerdekaan India, dan 15 tahun sebelum terjadinya, berdirinya
negara Israel. Tetapi seperti kasus Nostradamus dan Santo Yohanes,
Cayce terutama mempunyai fokus yang kuat atas peristiwa-peristiwa
yang baru terjadi pada akhir abad ke-20. Dunia masih menunggu
pemenuhan ramalannya yang paling mengerikan: gempa bumi berturut-
turut yang mendatangkan kebinasaan dan akan memecah benua-benua serta
mengubah peta dunia pada masa mendatang.

 
Kekalutan Geologis
Selama kehidupannya, Cayce telah banyak mendapatkan visi kejadian di
masa mendatang. Ramalan-ramalannya ini memberikan pandangan yang
menakutkan tentang kekacauan alam dan perang yang akan mengguncang
dunia di sekitar perputaran milenium ini.
Di antaranya adalah ramalan Cayce tentang kekalutan geologis
berdasarkan bergesernya poros bumi. Dia melihat pergeseran itu akan
terjadi pada awal abad 21, yang mengakibatkan perubahan drastis.
Diperingatkan bahwa dunia akan diserang oleh badai listrik yang
mengerikan, tornado, angin ribut, letusan gunung berapi, gelombang
pasang, dan gempa bumi. Seismograf akan menampakkan getaran lembut
pertama di sepanjang pantai barat Amerika Serikat dan lepas pantai
Jepang; suara gemuruh akan terdengar dari kedalaman laut Pasifik, dan
geiser raksasa menyemburkan air panas, uap belerang, lumpur, dan
dengan keras menghantam ribuan kaki di dalam air.
Akibatnya sebagian besar Amerika Serikat bagian barat akan bergetar
dan masuk ke dalam lautan dalam suatu ledakan gunung yang hilang.
Bencana akan meluas ke seluruh Amerika, dan
Carolina, Georgia, dan
Alabama barat akan tenggelam. Jepang akan digetarkan oleh gempa bumi
pembunuh dan dihancurkan oleh gelombang pasang raksasa.
New York akan
menjadi miring dan Eropa utara akan hilang di bawah laut Atlantik
dalam sekejap mata.
Awan dan debu zat kimia beracun juga akan menyebar ke seluruh dunia,
sehingga menghalangi matahari dan menimbulkan ribuan kebakaran.
Gunung berapi, yang sebagian dianggap telah mati, akan meletus. Kilat
akan sambung-menyambung di langit, dan kebakaran akan terjadi di
Pantai Barat.


 
Dunia Dilahirkan Kembali
Pada masa mendatang bukan hanya perubahan bersifat geologis, salah
satu ramalannya yang paling mengejutkan berkaitan dengan kelahiran
kembali keyakinan agama di Rusia, yang akan “memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk bisa mengkristal.” “Sebab perubahan akan datang,
dengan cara evolusi atau revolusi, dan landasan hal itu bagi seluruh
dunia akan berasal dari Rusia.”
“Bukan komunisme, melainkan apa yang landasannya sama dengan jenis
persaudaraan yang diajarkan Kristus dalam Kisah Rasul-Rasul 2:44,
4:32.” Cayce meramalkan bahwa Cina juga akan menjadi “buaian”
Kristianitas, “setelah negara itu terbangun.”
Dia juga meramalkan bahwa dia akan dilahirkan lebih dari satu kali
dalam abad pertama setelah milenium berikutnya untuk membantu
pengembangan spiritual planet ini yang akan menyusul perubahan bumi
besar-besaran yang sekarang terjadi atas diri kita. Keyakinannya yang
kuat memperlihatkan diri dalam jawabannya terhadap pertanyaan resah
banyak orang yang selalu mengikuti ramalan bencananya: “Apa bedanya
hal itu kalau kita hidup dengan benar?”
Sebagian dari visinya yang paling menarik adalah pandangannya
berkaitan dengan kehancuran peradaban, dan kedatangan Kristus yang
kedua kalinya -peristiwa yang diramalkan terjadi pada tahun-tahun
awal mileniun baru. Selain visinya yang mengerikan tentang kekacauan
global, diramalkan juga akan berakhirnya peradaban yang dikenal
sekarang, yang ditandai dengan perang antara kekuatan terang melawan
kekuatan kegelapan yang berhadap-hadapan untuk melakukan konflik
terakhir yang sangat menentukan.
Salah satu ramalan Caxce yang membuat orang sangat penasaran adalah
akan munculnya daratan Atlantis. Ia menyebutkan Atlantis kira-kira
700 kali dalam pembacaannya, dan meramalkan bahwa benua yang sudah
lama hilang ini segera akan ditemukan kembali. Rasanya masuk akal
untuk mengandaikan bahwa kemunculannya kembali akan bersamaan dengan
perubahan bumi lainnya yang dramatis. Dia terutama menyebutkan
kawasan di sekitar Pulau Bimini di Kepulauan Bahama, yang dilihatnya
merupakan “bagian tertinggi yang ditinggalkan di atas ombak apa yang
dulunya adalah benua besar.

No comments:

Post a Comment